04.28.08
Posted in Usil Biasa at 02:49 by wieok
Minggu kemarin, 27 april 2008, selepas menghadiri acara kantor (peresmian pabrik yang baru dan launching produk baru) di semarang pada hari sabtu, 26 april 2008, saya balik ke Jakarta dengan menggunakan Mandala Air.
Sebelumnya saya mendapat image yang kurang bagus tentang Maskapai ini, karena sebelumnya saya sempet membaca berita di okezone.com, tentang Mandala yang delay sampai 10 jam. Juga sempet membaca posting-nya mas Romi Satrio Wahono, yang tidak cuma delay, tetapi gagal terbang di hari yang sama tanpa kabar berita!
Namun yang terjadi pada hari itu adalah hal yang pertama kali dari semua penerbangan yang pernah saya alami. Jadwal terbang di tiket tertera jam 15.40 WIB, saya check in jam 13.20-an (karena ada rumor yang mengatakan ada rombongan besar yang akan mem-booking pesawat, jadi check in lebih awal agar kursi gak di serobot, he he he, masih tinggal di Indonesia sih!), lalu keluar bandara untuk cari makan sebentar, balik bandara lagi jam 14.30an. Jam 14.45, ada pesawat yang mendarat dari Jakarta, ternyata Mandala. Wah kalau ini pesawat yang akan mengangkut saya ke Jakarta, berarti on time sekali nih, pikir saya.
Ternyata benar, jam 15.00, telah adalah panggilan untuk boarding untuk penerbangan Mandala ke Jakarta. Para penumpang segera antri. Jam 15.20an, hampir seluruh pesawat telah terisi penumpang. Dan jam 15.30, pesawat telah bergerak untuk segera take off!
Bravo Mandala! Penerbangan saya delay selama -10 menit (minus sepuluh menit!), dari jadwal yang seharusnya, 15.40 WIB. Kepada management Mandala, jika anda terus bersikap dan berlaku seperti itu, saya yakin maskapai anda akan menjadi pilihan nomor satu bagi orang-orang yang menghargai waktu dan hendak on time tiba di tujuan.
Permalink
04.25.08
Posted in Usil Biasa at 05:45 by wieok
Jalur perjalanan yang saya tempuh dari rumah ke kantor setiap paginya, bila tidak melewati Tol Janger (Jakarta – Tangerang, belum lama saya tahu istilah ini, mungkin gak mau kalah dengan Jagorawi atau Cipularang!), maka saya lewat Daan Mogot melalui perempatan Cipondoh.
Hari ini, 25 April 2008, kebetulan saya mengambil rute yang nomor 2. Sepanjang perjalanan banyak terdapat papan reklame, mulai dari Rokok, Minuman Ringan, Operator GSM dsb. Ada 1 (satu) papan reklame yang menarik perhatian saya, sebuah penunjuk arah dan jarak sebuah hipermarket, Hypermart. Papan reklame tersebut terletak di daerah kebon besar – Tangerang, Daan Mogot km 20an.

Di situ tertulis jelas, arah panah keatas (yang berarti lurus), sejauh 1 km, ada Hypermart di Mall (Mal?) Matahari Puri Daan Mogot. Iseng2, saya reset pengukur jarak di mobil saya, menjadi 0 (nol), tepat di bawah papan reklame tersebut. Tiba di lampu merah Mal Matahari Daan Mogot, ternyata angka menunjukan 4 koma sekian kilometer. Hypermart terletak agak ke dalam dari lampu merah tersebut, sekitar 300-400an meter. Saya tidak melewati persis Hypermart karena saya harus ambil jalan terus lurus ke arah Grogol.
Dari angka2 tersebut, saya berkesimpulan:
1. Hypermart melakukan kebohongan publik, dengan mencantumkan jarak 1 km, padahal sebenarnya 4 km lebih. atau,
2. Hypermart mempunyai ukuran satuan km yang tidak standart, dimana 1 km = 1000 meter. Mungkin 1 km Hypermart = empat koma sekian km standart. atau,
3. Mobil saya perlu di tera ulang untuk penghitung jaraknya.
Hmmm, saya koq lebih percaya sama mobil saya ya.
Setelah Sumur Bor ke arah Cengkareng sebenarnya ada penunjuk jalan serupa dari hipermarket saingan Hypermart, yang juga menunjukkan angka 1 km untuk outletnya yang berada di Mal Taman Palem. Saya koq juga ragu sama angka tersebut. Nanti kapan2 saya akan photo dan ukur juga bila ada kesempatan.
Bila ada pihak2 yang berkepentingan dan bisa merubah papan reklame tersebut, mbok ya tolong di perbaiki/di revisi.
Jika angka yang terdapat di papan reklame saja sudah tidak standart (jika tidak mau di sebut tidak benar alias bohong!), jangan-jangan harga-harga yang terdapat di rak-rak toko juga tidak standart. (?). Semoga tidak demikian ya.
Permalink